Pages

Labels

Monday, January 21, 2013

Cita-Cita

 

PENGERTIAN CITA - CITA


Teori dasar
impian adalah sesuatu yang ingin kita raih, kita dapatkan, atau kita capai (ingat impian berasal dari kata impi, yang memiliki relasi dengan kata mimpi).Sedangkan cita-cita adalah sesuatu yang ingin kita capai disertai perencanaan dan tindakan kita untuk mencapainya (perbedaan utama dengan impian, ada tindakan nyata untuk mencapai hal yang diinginkan)
Pandangan hidup sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Segala perbuatan, sikap, dan aturan –yang diwujudkan dalam berbagai bentuk, merupakan refleksi dari pandangan hidup yang telah dirumuskan. Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat hidup sendiri diarti-konkritkan sebagai kecintaan atau kebenaran yang bisa dicapai oleh siapapun. Maka dari itu, pandangan hidup dengan hakikat bisa dicapai oleh siapapun itu, sangat diperlukan oleh tiap manusia. Pandangan hidup tiap orang bisa berbeda bisa juga sama. Dari situ terdapat pengklasifikasian tentang asal dari pandangan hidup tersebut, sebagai berikut:
a        Pandangan hidup berasal dari agama merupakan pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
)    Pandangan hidup ideologi merupakan pandangan hidup yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma negara tersebut.
c       Pandangan hidup hasil renungan merupakan pandangan hidup yang relatif kebenarannya
1.       Cita-cita
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup. tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
3  Faktor yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita – citanya antara lain :
- Manusia itu sendiri,
- Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita – cita tersebut,
- Seberapa tinggi cita – cita yang ingin dicapai.
2 Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapai tidaknya cita – citanya antara lain :
- Faktor yang menguntungkan, dan
- Faktor yang menghambat.

    Cita cita menurut pendapat saya

Punya banyak cita-cita ngga ada yg melarang kok, ngga dosa dan ngga bakal dapat hukuman juga. Cita cita kan berasal dari diri kita pribadi.

Soal cita – cita atau pandangan dan tujuan hidup bias di bilang adalah mimpi kita di masa depan.
Dulu kalo ada yg bertanya “cita-citanya ingin jadi apa dek”
Entah kenapa anak kecil selalu menjawab “mau jadi dokter”
Saya heran kenapa setiap anak pasti menjawab ingin menjadi dokter, mungkin anak-anak tersebut sudah terdoktrin dengan yg namanya iklan, atau mungkin factor lain.

Tapi soal seperti ini tidak terjadi pada saya, dulu setiap ditanya mau jadi apa ? , 
      pasti saya menjawab “pengen punya rumah makan” ngga tau deh karna apa kenpa bisa jawab seperti itu, itu zaman kcil dulu ngga ngerti apa itu cita-cita.

Umur kian dewasa, kembali ngomongin cita-cita, dulu saya sempat ingin menjadi pramugari, mikirnya sih kalo jadi pramugari itu bisa keliling dunia dan bisa ketempat yg kita mau, tapi setelah ada berita mengenai “hilangnya pesawat adam air” cita-cita tersebut pun kandas. Haha

Sekarang sih saya sedang menjalani hidup yang saya pilih, kuliah di universitas gunadarma lancar, dapat ip dan ipk memuaskan, dan membanggakan orang tua saya itu merupakan bagian dari cita cita saya
Beruntungya saya memiliki orangtua yg super WAW, teman-teman yang selalu ada saat sedih atau senang, dan terakhir saya punya seseorang yg menerima saya apa adanya.

Lulus dari fakultas ini, mudah2an bs dapet kerjaan yg cocok, punya keluarga yg bahagia, dan memiliki bisnis membuka sebuah resto, sama seperti apa yg saya katakana waktu kecil dulu

Tanggung Jawab Manusia Kepada Tuhan


Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. sehingga bertanggung jawab adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, dan memberikan jawab serta menanggung akibatnya.
Seorang pelajar memiliki kewajiban belajar. bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibanya serta dia juga telah bertanggung jawab atas kewajibannya. kadar penanggung jawabnnya adalah bila dalam ujian dia akan menerima hasil ujiannya apakah A, B, atau C.Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya sikap tanggung jawab karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam.

Tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa



Menurut pendapat saya Kita sebagai umat manusia mempunyai tanggung jawab kepada tuhan kita, terhadap ajaran-Nya, dan terhadap segala perintah-Nya. Salah satunya ialah beribadah, terkadang tanggung jawab yang satu ini masih saja ada yang tidak menjalankannya. Mungkin dikarenakan manusia tersebut sibuk mencari dunianya, padahal kita hidup di dunia hanya sementara, yg kekal abadi adalah di alam baqa sana. Selain itu tanggung jawab kita sebagai umat-nya adalah, kita menjalani perintah-Nya dan menjauhi larangann-Nya. Contohnya adalh, kita bersikap jujur, rajjin beribadah, bersedekah, tidak mempuyai penyakit hati, dsb. 


Sesuai dengan sila pertama Pancasila yakni Ketuhanan yang Maha Esa, dan UUD 1945 pasal 29 
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. 
(2) Negara menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Tanggung jawab warga negara terhadap Tuhannya diwujudkan dengan beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing yang dimanifestasikan dalam bentuk perilaku yang dipancari keimanan dan ketaqwaan terhadapNya, seperti dalam berhubungan atau berinteraksi sesama warga negara dalam kehidupan masyarakat. Tuhan YME mengajarkan kepada hamba-hambanya untuk menjalin hubungan yang baik dan harmonis dengan sesama manuisa tanpa memandang ras, warna kulit, bahasa, keturunan atau etnis tertentu.

Dengan demikian, perwujudan tanggung jawab warga negara terhadap Tuhan YME antara lain dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Mensyukuri nikmat yang telah dikaruniakanNya kepada kita semua.
Beribadah kepada Tuhan YME sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan yang dianut masing-masing.
Melaksanakan segala perintahNya serta berusha menjauhi atau meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Tuhan YME.
Menuntut ilmu dan menggunakannya untuk kebajikan (kemaslahatan) umat manusia sebagai bekal kehidupan baik didunia maupun diakhirat kelak.
Menjalin tali silaturahmi atau persaudaraan guna mewujudkan kehidupan maysarakat yang aman, tentram, damai, dan sejahtera.



Referensi
http://sekedarkabar.blogspot.com/2012/05/tanggung-jawab-warga-negara-terhadap.html
http://pebyword.wordpress.com/2012/06/03/pengertian-dan-macam-macam-tanggung-jawab-manusia-dan-tanggung-jawab/
http://dianulumia.blogspot.com/2011/05/tanggung-jawab.html

Tuesday, November 13, 2012

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

 
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
A. Arti dari Pandangan Hidup
Setiap orang mempunyai pandangan hidup, pandangan hidup tersebut bisa dibilang seperti masa depan kita. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

B. Cita-cita
Cita cita adalah sebuah harapan dan ipian yang akan menjadi masa depan kita.
Factor tercipta atau tidaknya cita-cita tersebut adalah sebagai berikut :
a. manusia itu sendiri (seberapa besar kualitas kita)
b. kondisi yang dihadapi (factor lucky)
c. seberapa ttinggi cita-cita yang ingin dicapai

C. Kebijakan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama, dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
Untuk dapat melakukan kebijakan kita harus melihat 3 segi, yaitu:
1. Manusia sebagai makhluk pribdi
2. Manusia sebgai anggota masyarakat
3. Manusia sebagai makhluk Tuhan
4. Usaha atau Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha / perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia.

Kerja keras itu dapat dilakuan dengan otak / ilmu maupun dengan tenaga/ jasmani, atau kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia miskin, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri.karena itu tidak boleh bermalas-malas, bersatai-santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia mengatur waktunya itu.

D. Keyakinan/Kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari kata akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat yaitu ;
∗ Aliran naturalisme
∗ Aliran intelektualisme
∗ Aliran gabungan

E. Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walaupun bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup iti tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
      Langkah berpandangan hidup yang baik :
      1. Mengenal       : mengenal pandangan hidup melalui kitab suci
      2. Mengerti       : Mengerti tentang pandangan hidup
      3. Menghayati     : memperluas dan memperdalam tentang pandangan hidup
       4. Meyakini       : hal yang cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga tercapai tujuannya
       5. Mengabdi       : Suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya sendiri dan orang lain
       6. Mengamankan    : merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu


Referensi: http://rapidlibrary.com/files/bab-viii-manusia-dan-pandangan-hidup-doc_ulcwmvv8tqi89on.html



     

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...